Siap Memamerkan Inovasi Terbaru Dalam Dunia Baterai, The Battery Show Siap Ambil Bagian IEE Series 2025

IEE

NSJT — Setelah sukses dengan IEE Series 2024 yang menghadirkan lebih dari 2.800 perusahaan peserta dan mencatatkan total 64.374 trade attendees, tahun ini Indonesia Energy & Engineering Series (IEE Series) 2025 kembali digelar dengan menghadirkan sejumlah inovasi baru. Salah satu sorotan utama tahun ini adalah hadirnya The Battery Show Indonesia.


Sebagai pameran business-to-business (B2B) terbesar dan pertama di Asia Tenggara untuk sektor energi dan engineering, Indonesia Energy & Engineering Series (IEE Series) telah menjelma menjadi pilar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Pameran ini tidak hanya menjadi ajang unjuk inovasi dan teknologi lintas sektor, tetapi juga berperan sebagai platform strategis yang mempertemukan pelaku industri, pemangku kepentingan, dan investor dalam memperkuat ekosistem industri yang berkelanjutan.
 

Hal ini tercermin dari sektor strategis yang dihadirkan dalam gelaran IEE Series, seperti energi (termasuk kelistrikan, gas alam, pengelolaan air bersih dan limbah, serta energi terbarukan), pertambangan, serta konstruksi, yang seluruhnya memainkan peran vital dalam pembangunan industri nasional.
 

Untuk pertama kalinya, IEE Series pun menghadirkan The Battery Show Indonesia yang akan diselenggarakan pada 17–20 September 2025 dan berlangsung bersamaan (co-located) dengan Electric & Power Indonesia serta Mining Indonesia. Acara ini akan menghadirkan ekosistem industri baterai secara menyeluruh—mulai dari riset dan pengembangan di sektor hulu hingga penerapan teknologi di sektor hilir.  Dengan membawa pengalaman dan standar global, The Battery Show Indonesia diharapkan bisa menjadi tempat berkumpulnya para profesional, inovator, dan pelaku usaha di bidang baterai dan kendaraan listrik, khususnya di Asia Tenggara.


Country Director Pamerindo Indonesia Lia Indriasari mengatakan Indonesia merupakan pasar teknologi baterai yang berkembang pesat dan sangat menjanjikan. Seiring dengan terus majunya penerapan teknologi di berbagai sektor, permintaan akan baterai turut meningkat, baik untuk kendaraan listrik, penyimpanan energi terbarukan, elektronik konsumen, hingga aplikasi industri. “The Battery Show ini menjadi platform yang sangat tepat bagi produsen baterai, baik lokal maupun internasional, untuk memamerkan inovasi terbaru mereka serta mendorong kolaborasi dan peluang bisnis di pasar yang terus bertumbuh ini,” ujar Lia.


Dalam kondisi ekonomi global yang penuh tantangan, industri baterai justru menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Hal ini pun sejalan dengan prospek pertumbuhan industri baterai di Indonesia yang kian menjanjikan. Pesatnya pertumbuhan pasar tidak lepas dari posisi strategis Indonesia dalam lanskap energi global. Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan PDB yang mencapai US$1 triliun, Indonesia juga menempati peringkat ke-10 dunia berdasarkan paritas daya beli. Terlebih, daya tarik pasar ini semakin diperkuat oleh stabilitas ekonomi nasional serta proyeksi pertumbuhan PDB pada tahun 2024 yang tetap positif, yakni di kisaran 4,7% hingga 5,5%, sebagaimana diproyeksikan oleh Bank Indonesia.
 

Di samping kekuatan ekonomi makro yang terus tumbuh, potensi sektor energi Indonesia juga menunjukkan peningkatan signifikan, khususnya dalam pengembangan infrastruktur, energi terbarukan, dan kendaraan listrik. Perkembangan ini pun mendorong lonjakan permintaan terhadap teknologi baterai yang efisien dan  berkelanjutan di berbagai sektor, mulai dari otomotif dan elektronik konsumen, hingga penyimpanan energi dan industri berat.
 

Secara khusus, pasar baterai Indonesia diproyeksikan tumbuh dengan laju pertumbuhan tahunan majemuk (Compound Annual Growth Rate / CAGR) lebih dari 5,6% sepanjang periode 2023–2028. Tren ini didorong oleh meningkatnya adopsi kendaraan listrik dan solusi penyimpanan energi ramah lingkungan. Pemerintah Indonesia juga aktif memberikan dukungan regulatif dan insentif untuk mempercepat transisi ke ekosistem energi berkelanjutan. Sejalan dengan itu, sejumlah investor global mulai menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan industri baterai di Indonesia, termasuk melalui investasi besar dalam pembangunan fasilitas produksi di dalam negeri.
 

Bahkan, pada tahun 2028, pasar baterai Indonesia diperkirakan akan mengalami pertumbuhan signifikan yang didorong oleh meningkatnya penggunaan baterai lithium-ion. Berkat keunggulannya dalam hal performa dan efisiensi, sebagai salah satu solusi utama dalam teknologi energi masa depan.

LihatTutupKomentar